Lompat ke konten

Interstellar Group

Sebagai produk trading finansial yang rumit, contract for difference (CFD) memiliki risiko tinggi kerugian cepat yang timbul dari fitur leverage-nya. Sebagian besar akun investor ritel mencatat kehilangan dana dalam kontrak karena perbedaan. Anda harus mempertimbangkan apakah Anda telah mengembangkan pemahaman penuh tentang aturan operasi kontrak untuk perbedaan dan apakah Anda dapat menanggung risiko kehilangan dana yang tinggi.    

Pasar

Ramalan

Market Forecast
15/02/2024

USD/JPY Turun Mendekati 150,00 karena Indeks USD Jatuh Menjelang Data Penjualan Ritel AS

USD/JPY terkoreksi mendekati 150,00 karena Indeks USD turun tipis. Penjualan Ritel AS diprakirakan berkontraksi 0,1% di bulan Januari. Ekonomi Jepang telah memasuki resesi teknis setelah mengalami kontraksi dalam dua kuartal terakhir tahun 2023. USD/JPY melanjutkan koreksi hingga mendekati support psikologis 150,00 di sesi Eropa hari Kamis. Aset ini berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS (DXY) dan imbal hasil obligasi turun menjelang data Penjualan Ritel Amerika Serikat bulan Januari. Kontrak Berjangka S&P500 telah membukukan kenaikan yang lumayan di sesi London, mengindikasikan kebangkitan dalam selera risiko para pelaku pasar. Prospek pasar yang lebih luas masih belum pasti karena para investor mempertaruhkan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) untuk pertemuan kebijakan moneter bulan Mei. Ekspektasi The Fed untuk penurunan suku bunga telah bergeser untuk pertemuan bulan Juni karena inflasi harga konsumen untuk bulan Januari tetap lebih tinggi dari yang diharapkan. Sebaliknya, Presiden The Fed Bank Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Rabu bahwa satu data inflasi yang buruk tidak cukup untuk mempengaruhi tren yang lebih luas, yang mengindikasikan bahwa tekanan harga turun ke target 2%. Austan Goolsbee memperingatkan bahwa narasi hawkish untuk jangka waktu yang lebih lama dapat meredam kondisi pasar tenaga kerja. Indeks Dolar AS (DXY) telah terkoreksi mendekati 104,60 dari level tertinggi tiga bulan di 105,00. Selanjutnya, para investor akan fokus pada data Penjualan Ritel AS yang akan dirilis pada pukul 13:30 GMT/20:30 WIB. Menurut konsensus, Penjualan Ritel mengalami kontraksi sebesar 0,1%. Dari sisi Tokyo, Yen Jepang menguat meskipun para investor berharap Bank of Japan (BoJ) tidak akan segera keluar dari kebijakan ekspansif. Ekspektasi pelonggaran kebijakan yang mudah telah memudar karena ekonomi Jepang secara mengejutkan memasuki resesi teknis. PDB Kuartal 4 mengalami kontraksi sebesar 0,1%, sementara para investor memprakirakan ekspansi sebesar 0,3%.  Level-Level Teknis USD/JPY Tinjauan Harga terakhir hari ini 150.02 Perubahan harian hari ini -0.56 Perubahan harian hari ini % -0.37 Pembukaan harian hari ini 150.58   Tren SMA 20 Harian 148.35 SMA 50 Harian 145.61 SMA 100 Harian 147.55 SMA 200 Harian 145.21   Level Tinggi Harian Sebelumnya 150.83 Rendah Harian Sebelumnya 150.34 Tinggi Mingguan Sebelumnya 149.58 Rendah Mingguan Sebelumnya 147.63 Tinggi Bulanan Sebelumnya 148.81 Rendah Bulanan Sebelumnya 140.81 Fibonacci Harian 38,2% 150.53 Fibonacci Harian 61,8% 150.64 Pivot Point Harian S1 150.34 Pivot Point Harian S2 150.1 Pivot Point Harian S3 149.86 Pivot Point Harian R1 150.83 Pivot Point Harian R2 151.07 Pivot Point Harian R3 151.31        

Market Forecast
15/02/2024

Analisis Harga NZD/USD: Naik Mendekati Penghalang Psikologis 0,6100 Jelang EMA 50 Hari

NZD/USD bergerak dalam lintasan naik meskipun momentumnya lemah. Penembusan di atas penghalang psikologis level 0,6100 dapat menyebabkan pasangan mata uang ini mengunjungi kembali level tertinggi mingguan di 0,6152. Wilayah support utama muncul di level utama 0,6050 sejajar dengan level terendah mingguan di 0,6049. NZD/USD memperpanjang kenaikan beruntun untuk hari kedua berturut-turut karena Dolar AS menunjukkan pelemahan karena imbal hasil Treasury AS yang lemah. Pasangan NZD/USD naik mendekati 0,6090 selama jam-jam Eropa hari Kamis. Resistance terdekat muncul di level psikologis 0,6100. Penemnbusan di atas level psikologis ini dapat menginspirasi pasangan NZD/USD untuk mendekati zona resistance di sekitar level Fibonacci retracement 23,6% di 0,6124 yang selaras dengan Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di 0,6129. Jika pasangan NZD/USD melampaui EMA 50-hari ini, pasangan mata uang ini dapat mencapai penghalang utama di 0,6150 sejalan dengan level tertinggi mingguan di 0,6152. Analisis teknis untuk pasangan NZD/USD mengindikasikan momentum yang lemah di pasar. Garis Moving Average Convergence Divergence (MACD) diposisikan di bawah garis tengah namun berada di atas garis sinyal. Namun, indikator lagging Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah level 50, menunjukkan sentimen yang lebih lemah bagi pasangan NZD/USD. Pada sisi negatifnya, pasangan NZD/USD dapat menemukan support kunci di level utama 0,6050 bersamaan dengan level terendah mingguan di 0,6049. Penembusan di bawah level tersebut dapat memberikan tekanan ke bawah pada pasangan mata uang ini untuk menavigasi wilayah di sekitar level terendah Februari di 0,6038 diikuti oleh support psikologis di level 0,6000. NZD/USD: Grafik Harian Level-Level Teknis NZD/USD Tinjauan Harga terakhir hari ini 0.6092 Perubahan harian hari ini 0.0008 Perubahan harian hari ini % 0.13 Pembukaan harian hari ini 0.6084   Tren SMA 20 Harian 0.6103 SMA 50 Harian 0.6182 SMA 100 Harian 0.6075 SMA 200 Harian 0.608   Level Tinggi Harian Sebelumnya 0.6093 Rendah Harian Sebelumnya 0.6051 Tinggi Mingguan Sebelumnya 0.6159 Rendah Mingguan Sebelumnya 0.6037 Tinggi Bulanan Sebelumnya 0.6339 Rendah Bulanan Sebelumnya 0.6061 Fibonacci Harian 38,2% 0.6077 Fibonacci Harian 61,8% 0.6067 Pivot Point Harian S1 0.6059 Pivot Point Harian S2 0.6034 Pivot Point Harian S3 0.6017 Pivot Point Harian R1 0.6101 Pivot Point Harian R2 0.6118 Pivot Point Harian R3 0.6143        

Market Forecast
15/02/2024

Jepang Berada dalam Resesi Teknis, Bukan Prospek Yang Baik bagi Yen – Commerzbank

Lemahnya angka Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat di Jepang mempersulit prospek kebijakan moneter BoJ. Para ekonom di Commerzbank menganalisa implikasinya terhadap Yen. Angka Pertumbuhan Jepang Mengecewakan Alih-alih mengalami pertumbuhan yang sedikit positif dibandingkan dengan kuartal ketiga, ekonomi Jepang justru mengalami kontraksi lagi. Ini berarti bahwa Jepang telah tergelincir ke dalam resesi teknis pada paruh kedua tahun 2023, karena kuartal ketiga juga mengalami pertumbuhan negatif, meskipun dalam skala yang jauh lebih besar. Selain itu, angka Kuartal 3 direvisi turun sedikit. Ketika ekonomi global melemah, ekonomi Jepang tampaknya juga menderita, kecuali bahwa BoJ sekarang memiliki ruang yang jauh lebih sedikit untuk menurunkan suku bunga daripada bank sentral lainnya. Ini bukanlah prospek yang baik bagi Yen. Dan angka-angka Jepang menggarisbawahi fakta lain: ekonomi AS kalah bersaing saat ini, yaitu kita melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di hampir semua negara lain, dengan pertumbuhan AS yang paling menonjol. Hal ini, pada gilirannya, merupakan prospek yang jauh lebih baik bagi Dolar AS.  

Market Forecast
15/02/2024

Presiden ECB Lagarde: Kami akan Terus Mengikuti Pendekatan yang Bergantung pada Data

Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde memberikan kesaksian di depan Komite Urusan Ekonomi dan Moneter (ECON) Parlemen Eropa pada hari Kamis. Kutipan Utama Pelemahan dalam aktivitas tersebar luas di seluruh sektor, mulai dari konstruksi dan manufaktur hingga jasa. Data yang masuk terus memberi sinyal aktivitas lemah dalam waktu dekat. Pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan terus memberi sinyal adanya tekanan upah yang kuat. Perjanjian upah mengindikasikan beberapa hal mendatar pada kuartal terakhir 2023. Proses disinflasi saat ini diprakirakan akan terus berlanjut, namun dewan pengatur perlu yakin bahwa hal ini akan membawa kita secara berkelanjutan menuju target 2% kami. Kami akan terus mengikuti pendekatan yang bergantung pada data. Data terbaru mengkonfirmasi proses disinflasi yang sedang berlangsung dan diprakirakan akan membawa kita semakin turun pada tahun 2024. Kami menganggap informasi yang masuk secara umum sejalan dengan penilaian kami pada bulan Desember. Pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan terus memberi sinyal kuatnya tekanan upah, namun kesepakatan menunjukkan bahwa beberapa mendatar. Dewan pengatur perlu yakin bahwa hal ini akan membawa kita secara berkelanjutan mencapai target 2%. Tekanan upah pada tahun 2024 terutama bergantung pada hasil babak negosiasi yang sedang berlangsung atau yang akan datang. Reaksi Pasar Terhadap Komentar Presiden ECB Lagarde Komentar Lagarde gagal menggerakkan Euro, EUR/USD mempertahankan kisaran di sekitar 1,0730, naik 0,06% hari ini. Harga Euro Hari ini Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan Euro (EUR) terhadap mata uang utama lainnya hari ini. Euro adalah yang terkuat terhadap Pound Sterling.   USD EUR GBP CAD AUD JPY NZD CHF USD   0.01% 0.18% 0.02% 0.04% -0.29% 0.05% -0.11% EUR -0.01%   0.15% 0.00% 0.02% -0.30% 0.04% -0.11% GBP -0.18% -0.19%   -0.18% -0.16% -0.48% -0.14% -0.29% CAD -0.03% -0.01% 0.17%   0.01% -0.31% 0.02% -0.13% AUD -0.02% -0.02% 0.17% -0.01%   -0.33% 0.03% -0.12% JPY 0.28% 0.30% 0.45% 0.30% 0.30%   0.33% 0.18% NZD -0.06% -0.04% 0.14% -0.03% -0.02% -0.33%   -0.15% CHF 0.10% 0.11% 0.28% 0.12% 0.14% -0.19% 0.15%   Peta panas menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar dipilih dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding dipilih dari baris atas. Sebagai contoh, jika Anda memilih Euro dari kolom kiri dan geser secara horizontal ke Yen Jepang, persentase perubahan yang ditampilkan di dalam kotak akan menunjukkan EUR (dasar)/JPY (pembanding).  

Market Forecast
15/02/2024

Harga Emas Lanjutkan Pergerakan Dalam Kisaran di Sekitar SMA 100-Hari, Bias Bearish Tetap Utuh

Harga emas masih terbatas dalam kisaran sedikit di atas level terendah dua bulan yang disentuh pada hari Rabu. Pertaruhan penurunan suku bunga The Fed yang tertunda mendukung USD dan bertindak sebagai penghalang bagi logam yang tidak memberikan imbal hasil. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah membantu membatasi penurunan safe haven XAU/USD. Harga Emas (XAU/USD) berada di dekat terendah dua bulan yang diraih pada hari sebelumnya dan kesulitan di bawah level psikologis $2.000 sepanjang awal sesi Eropa pada hari Kamis. Laporan inflasi AS yang lebih kuat yang dirilis pada hari Selasa memicu spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan menunggu hingga pertemuan kebijakan bulan Juni sebelum menurunkan suku bunga. Ini bertindak sebagai pendorong bagi Dolar AS (USD) dan ternyata menjadi faktor utama yang membatasi logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil. Namun demikian, pullback lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi Pemerintah AS menahan pembeli USD dari menempatkan taruhan agresif. Selain itu, risiko meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah berkontribusi membatasi penurunan harga safe haven Emas. Namun demikian, meningkatnya penerimaan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan kurangnya aksi beli yang signifikan mengindikasikan bahwa jalur yang paling mudah untuk XAU/USD setidaknya adalah ke bawah. Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Harga Emas Masih Terbatas Dalam Kisaran Sempit di Tengah Beragamnya Isyarat Fundamental Angka inflasi konsumen AS yang lebih kuat mendorong investor untuk menurunkan spekulasi penurunan suku bunga awal oleh Federal Reserve dan mendukung Dolar AS, membatasi kenaikan harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil. Fed funds futures telah memprakirakan penurunan suku bunga pada bulan Maret dan melihat peluang hampir 80% pelonggaran pada pertemuan bulan Juni, dan sekitar tiga kali penurunan suku bunga 25 basis poin pada akhir tahun ini dibandingkan dengan lima kali penurunan dua pekan yang lalu. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun lebih jauh setelah komentar semalam dari Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee, yang mengatakan bahwa bank sentral harus berhati-hati untuk tidak menunggu terlalu lama sebelum menurunkan suku bunga. Goolsbee mengindikasikan bahwa lintasan The Fed untuk mencapai target inflasi 2% akan tetap berada di jalurnya meskipun kenaikan harga di AS berjalan sedikit lebih cepat dari yang diperkirakan selama beberapa bulan ke depan. Hal ini membuat Greenback tertekan, yang, bersama dengan risiko eskalasi lebih lanjut dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mendukung aset safe-haven XAU/USD dan membantu membatasi penurunannya. Militer Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa jet-jet tempurnya memulai serangkaian serangan di Lebanon sebagai pembalasan atas sebuah roket yang ditembakkan ke Israel Utara, meningkatkan risiko perang antara kedua negara. Sementara itu, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza telah dilanjutkan karena Israel menghadapi tekanan internasional untuk menghentikan pengeboman terhadap kota Rafah di Gaza selatan. Angka-angka Penjualan Ritel AS untuk bulan Januari akan dirilis pada sesi Amerika Utara, dengan estimasi konsensus menunjukkan penurunan sebesar 0,1% dibandingkan dengan angka yang sama pada bulan lalu. Agenda ekonomi AS hari Kamis juga menampilkan Indeks Manufaktur Empire State, Indeks Manufaktur Philly Fed, Klaim Pengangguran Awal Mingguan dan data Produksi Industri. Analisis Teknis: Harga Emas Berhasil Mempertahankan Support SMA 100-Hari, Belum Keluar dari Kesulitan Dari perspektif teknis, para pedagang bearish harus menunggu penerimaan di bawah Simple Moving Average (SMA) 100-hari sebelum memposisikan diri untuk penurunan lebih lanjut. Mengingat bahwa osilator pada grafik harian bertahan jauh di wilayah negatif, harga Emas kemudian dapat mempercepat penurunan menuju support SMA 200-hari yang sangat penting, yang saat ini dipatok di dekat area $1.965. Terobosan yang meyakinkan di bawah level tersebut akan membuka jalan untuk pergerakan melemah lebih lanjut menuju support menengah di dekat zona $1.952-1.950 dalam perjalanan menuju level terendah November 2023, di sekitar area $1.932-1.931. Di sisi lain, setiap upaya pemulihan di luar angka $2.000 saat ini tampaknya menghadapi resistance yang kuat di dekat area $2.011-2.012. Meskipun demikian, beberapa aksi beli lanjutan, yang mengarah pada kekuatan berikutnya di luar level $2.015, dapat memicu reli short-covering dan mengangkat harga Emas ke SMA 50-hari, saat ini di sekitar area $2.030. Yang terakhir ini akan bertindak sebagai titik penting utama, yang jika ditembus dengan pasti akan menetapkan panggung untuk kenaikan tambahan di luar rintangan perantara $2.044-2.045, menuju zona suplai $2.065. Harga Dolar AS Hari Ini Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan Dolar AS (USD) terhadap mata uang utama yang terdaftar hari ini. Dolar AS paling lemah terhadap Yen Jepang.   USD EUR GBP CAD AUD JPY NZD CHF USD   0.06% 0.03% 0.04% 0.20% -0.19% 0.10% 0.02% EUR -0.06%   -0.04% -0.02% 0.15% -0.24% 0.06% -0.02% GBP -0.02% 0.02%   -0.01% 0.17% -0.23% 0.07% 0.00% CAD -0.04% 0.02% 0.00%   0.17% -0.22% 0.07% 0.00% AUD -0.18% -0.17% -0.16% -0.16%   -0.40% -0.09% -0.16% JPY 0.19% 0.24% 0.21% 0.22% 0.38%   0.30% 0.23% NZD -0.12% -0.06% -0.08% -0.08% 0.07% -0.31%   -0.08% CHF -0.03% 0.02% 0.00% 0.01% 0.18% -0.22% 0.08%   Heat map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar dipilih...

Market Forecast
15/02/2024

Pound Sterling Jatuh saat Ekonomi Inggris Memasuki Resesi Teknis

Pound Sterling menghadapi sell-off tajam saat PDB Inggris untuk kuartal keempat mengalami kontraksi 0,3%. BoE mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga secara agresif karena berkurangnya inflasi, melambatnya pertumbuhan upah, dan prospek ekonomi buruk. Dolar AS terkoreksi saat para investor mencerna narasi hawkish The Fed. Pound Sterling (GBP) kembali melemah pada awal sesi Eropa Kamis ini karena perekonomian Inggris memasuki resesi teknis. Data Produk Domestik Bruto (PDB) pendahuluan dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa perekonomian mengalami kontraksi 0,3% pada kuartal keempat. Ini berarti perekonomian Inggris mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut – yang merupakan definisi dari resesi teknis. Data tersebut juga dapat memicu ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Bank of England (BoE), yang mungkin tertarik untuk memperkenalkan kebijakan yang merangsang pertumbuhan. Daya tarik yang lebih luas terhadap Pound Sterling telah melemah karena sebagian besar indikator ekonomi selain kontraksi ekonomi mengarah ke penurunan suku bunga yang agresif oleh BoE untuk menghindari kontraksi lebih lanjut. Pound Sterling cenderung menghadapi arus keluar asing ketika ekspektasi terhadap sikap dovish BoE meningkat. Inflasi harga konsumen tetap stabil di bulan Januari sementara para investor memprakirakan inflasi akan semakin mempercepat laju. Selain itu, Gubernur BoE Andrew Bailey melihat tekanan harga mulai mencapai target yang diinginkan pada musim semi. Meskipun pertumbuhan upah dan inflasi jasa masih condong ke atas sehingga kecil kemungkinannya untuk menurunkan inflasi ke target 2%, penurunan moderat dalam momentum pertumbuhan upah terlihat jelas. Sementara itu, Dolar AS menghadapi beberapa kemunduran setelah rally tajam yang terinspirasi oleh meredanya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (The Fed). Para investor kini memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50% hingga pertemuan kebijakan moneter bulan Juni. Intisasi Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Menjauhi Tertinggi Hari ini Pound Sterling menghadapi sell-off tajam setelah Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan bahwa perekonomian mengalami kontraksi 0,3% pada kuartal terakhir 2023. Para investor mengantisipasi perlambatan pertumbuhan 0,1%. PDB Inggris juga mengalami kontraksi pada kuartal ketiga 2023, mengindikasikan perekonomiannya memenuhi kriteria resesi teknis. Hal ini meningkatkan harapan Bank of England menurunkan suku bunga lebih awal karena perekonomian sangat membutuhkan stimulus yang diberikan melalui biaya pinjaman yang lebih rendah. Minggu ini, ekspektasi terhadap pencabutan kebijakan restriktif Bank of England telah dipicu oleh perlambatan tajam dalam pertumbuhan upah dan angka inflasi tahunan yang stabil. Sementara itu, prospek inflasi melemah pada hari Rabu setelah Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan inflasi akan turun ke target pada musim semi. Andrew Bailey memperingatkan bahwa pertumbuhan upah dan inflasi jasa masih terlalu tinggi untuk konsisten dengan target 2% bank sentral. Bailey menyebutkan bahwa para pembuat kebijakan akan mendukung penurunan suku bunga hanya setelah mendapatkan bukti bahwa pertumbuhan upah sedang surut. Produksi Manufaktur bulanan untuk bulan Desember terus naik 0,8% MoM, sementara para investor mengantisipasi kinerja yang stagnan. Pada basis tahunan, data ekonomi tumbuh pada laju yang lebih cepat di 2,3% dibandingkan ekspektasi 0,6% dan sebelumnya 1,9%. Produksi Industri Bulanan naik 0,6% dibandingkan pertumbuhan 0,5% di November. Para investor mengantisipasi penurunan 0,1%. Yang mengejutkan, data pabrik tahunan naik 0,6% sementara para investor memprakirakan kontraksi 0,1%. Di Amerika Serikat, Indeks Dolar AS (DXY) secara bertahap terkoreksi dari tertinggi tiga bulan 105,00 karena para investor menyadari bahwa Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga lebih cepat. Daya tarik yang lebih luas terhadap Dolar AS cukup optimis karena para investor kini menilai hanya tiga penurunan suku bunga tahun ini, sebagaimana dipandu oleh The Fed, setelah data inflasi yang persisten. Ke depannya, data Penjualan Ritel bulanan Januari akan memandu Dolar AS, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). Menurut estimasi, data ekonomi mengalami kontraksi 0,1% dibandingkan kenaikan 0,6% di Januari. Analisis Teknis: Pound Sterling Mengincar Penurunan Menuju EMA 200-Hari Pound Sterling mundur dari tertinggi harian di dekat 1,2570 karena perekonomian Inggris telah beralih ke resesi teknis. Pasangan GBP/USD diprakirakan akan melanjutkan perjalanan menurunnya menuju Exponential Moving Average (EMA) 200-hari, yang berada di sekitar 1,2520. Kemungkinan penurunan lebih lanjut mungkin terjadi karena EMA 20 dan 50-hari berada di ambang persilangan bearish. Relative Strength Index (RSI) 14-periode kesulitan untuk bertahan di atas 40,00. Gagal mempertahankannya akan memicu momentum bearish.

Market Forecast
15/02/2024

Analisis Harga EUR/USD: Level Support Potensial Terlihat di 1,0700

EUR/USD diperdagangkan lebih lemah pada hari Kamis, meskipun Dolar AS melemah. Pasangan mata uang utama ini mempertahankan getaran bearish di bawah EMA kunci; indikator RSI berada di bawah garis tengah 50. Level resistance terdekat terlihat di 1,0762; 1,0700 bertindak sebagai level support kritis untuk pasangan utama. Pasangan EUR/USD tetap bertahan di atas angka 1,0700 selama awal jam perdagangan Eropa hari Kamis. Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro untuk kuartal keempat tetap datar pada kuartal terakhir 2023, sejalan dengan pembacaan awal. Namun, data yang masuk terus menandakan pelemahan dalam waktu dekat, yang menyeret Euro (EUR) lebih rendah terhadap Dolar AS (USD). Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di 1,0727, turun 0,01% pada hari ini. Secara teknis, EUR/USD mempertahankan bearish yang tidak berubah karena pasangan mata uang utama ini berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 50 dan 100 periode pada grafik empat jam. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) berada di bawah garis tengah 50, mendukung momentum penurunan dan menunjukkan bahwa penurunan lebih lanjut terlihat menguntungkan. EMA 50 periode di 1,0762 bertindak sebagai level resistance terdekat untuk EUR/USD. Hambatan naik utama yang perlu diperhatikan adalah zona 1,0795-1,0805, yang menggambarkan EMA 100 periode, batas atas Bollinger Band, angka bulat psikologis, dan level tertinggi 12 Februari. Terobosan yang menentukan di atas level ini akan melihat reli ke level tertinggi 26 Januari di 1,0885. Di sisi lain, level support potensial untuk pasangan mata uang utama terlihat di 1,0700, merupakan angka psikologis dan level terendah 13 Februari. Lebih jauh ke utara, level rintangan berikutnya terletak di dekat batas bawah Bollinger Band di 1,0680. Terobosan terhadap level tersebut akan menyebabkan penurunan ke level terendah 9 November di 1,0660. Grafik Empat Jam EUR/USD Level Teknis EUR/USD Tinjauan Harga terakhir hari ini 1.0731 Perubahan harian hari ini 0.0003 Perubahan harian hari ini % 0.03 Pembukaan harian hari ini 1.0728   Tren SMA 20 Harian 1.0813 SMA 50 Harian 1.0891 SMA 100 Harian 1.0793 SMA 200 Harian 1.0829   Level Tinggi Harian Sebelumnya 1.0734 Rendah Harian Sebelumnya 1.0695 Tinggi Mingguan Sebelumnya 1.0795 Rendah Mingguan Sebelumnya 1.0723 Tinggi Bulanan Sebelumnya 1.1046 Rendah Bulanan Sebelumnya 1.0795 Fibonacci Harian 38,2% 1.0719 Fibonacci Harian 61,8% 1.071 Pivot Point Harian S1 1.0704 Pivot Point Harian S2 1.0679 Pivot Point Harian S3 1.0664 Pivot Point Harian R1 1.0743 Pivot Point Harian R2 1.0759 Pivot Point Harian R3 1.0783    

Market Forecast
15/02/2024

USD/CAD Bergerak Sideways Setelah Penurunan Baru-baru ini, Bertahan di 1,3540

USD/CAD mempertahankan posisinya setelah penurunan baru-baru ini. Penurunan harga WTI membebani Dolar Kanada. Goolsbee dari the Fed menyatakan bahwa the Fed dapat mempertimbangkan penurunan suku bunga meskipun harga konsumen optimis. USD/CAD berusaha untuk memulihkan penurunan yang terjadi pada sesi sebelumnya, didorong oleh Dolar AS (USD) yang melemah, kemungkinan karena penurunan imbal hasil obligasi AS. Pasangan ini melayang di sekitar 1,3540 selama sesi Asia pada hari Kamis. Selain itu, penurunan harga minyak mentah dapat menekan ke bawah Dolar Kanada (CAD), sehingga mendukung pasangan USD/CAD. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan tren penurunan selama dua hari berturut-turut, terutama didorong oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari prakiraan. Penumpukan persediaan yang signifikan ini melebihi kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan yang berasal dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Akibatnya, harga WTI turun mendekati $76,10 per barel pada saat laporan ini ditulis. Pasangan USD/CAD telah menghadapi tantangan di tengah sentimen pasar yang ada, yang saat ini menunjukkan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan mendatang. Menurut FedWatch Tool, probabilitas The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Maret telah melonjak hingga hampir 90%. Selain itu, terdapat kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 37% di bulan Mei, dengan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) meningkat menjadi sekitar 53% di bulan Mei. Selain itu, sentimen selera risiko yang membaik telah menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun berada di level 4,55% dan 4,23% pada saat laporan ini ditulis. Selain itu, pernyataan Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee pada hari Rabu berusaha meredakan kekhawatiran pasar dengan menunjukkan bahwa angka yang lebih tinggi dari yang diantisipasi pada harga konsumen tidak selalu berarti bahwa Federal Reserve tidak akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024. Level Teknis USD/CAD Tinjauan Harga terakhir hari ini 1.3542 Perubahan harian hari ini -0.0002 Perubahan harian hari ini % -0.01 Pembukaan harian hari ini 1.3544   Tren SMA 20 Harian 1.3469 SMA 50 Harian 1.3417 SMA 100 Harian 1.3553 SMA 200 Harian 1.3478   Level Tinggi Harian Sebelumnya 1.3573 Rendah Harian Sebelumnya 1.3531 Tinggi Mingguan Sebelumnya 1.3544 Rendah Mingguan Sebelumnya 1.3413 Tinggi Bulanan Sebelumnya 1.3542 Rendah Bulanan Sebelumnya 1.3229 Fibonacci Harian 38,2% 1.3547 Fibonacci Harian 61,8% 1.3557 Pivot Point Harian S1 1.3526 Pivot Point Harian S2 1.3507 Pivot Point Harian S3 1.3484 Pivot Point Harian R1 1.3567 Pivot Point Harian R2 1.3591 Pivot Point Harian R3 1.3609    

Market Forecast
15/02/2024

Breaking: Tingkat Pengangguran Australia di Bulan Januari Capai 4,1%, Perubahan Ketenagakerjaan Capai 0,5 Ribu

Tingkat Pengangguran Australia berada di 4,1% di bulan Januari, dibandingkan dengan ekspektasi 4,0% dan angka sebelumnya 3,9%, menurut data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (ABS) pada hari Kamis. Selain itu, Perubahan Ketenagakerjaan Australia mencapai 0,5 juta di bulan Januari dari -65,1 ribu di bulan Desember, dibandingkan dengan prakiraan konsensus 30,0 ribu. Reaksi Pasar Pada saat berita ini ditulis, pasangan AUD/USD turun 0,09% pada hari ini dan diperdagangkan di 0,6484.

Market Forecast
15/02/2024

Shindo Jepang: Kebijakan Moneter yang Spesifik Berarti Tergantung pada Keputusan BoJ

Menteri Ekonomi Jepang Yoshitaka Shindo mengatakan pada hari Kamis bahwa "kebijakan moneter yang spesifik berarti tergantung pada keputusan BoJ." Kutipan-Kutipan Lainnya Memahami bahwa BoJ mempertimbangkan berbagai data, termasuk konsumsi, prospek ekonomi, dan risiko secara komprehensif dalam memandu kebijakan. Berharap BoJ bekerja sama dengan pemerintah, mengambil kebijakan moneter yang tepat untuk mencapai target harga secara berkelanjutan dan stabil disertai dengan kenaikan upah. Reaksi Pasar Pada saat artikel ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan 0,21% lebih rendah pada hari ini di 150,20.

Market Forecast
15/02/2024

Yen Jepang tetap Menguat terhadap USD meskipun Laporan PDB Lemah

Yen Jepang menarik beberapa aksi beli lanjutan di tengah kekhawatiran intervensi. Para pembeli tampaknya tidak terpengaruh oleh data yang menunjukkan bahwa ekonomi Jepang mengalami kontraksi di Kuartal 4. Taruhan penurunan suku bunga Fed yang tertunda mendukung kenaikan USD dan dapat memberikan dukungan pada USD/JPY. Yen Jepang (JPY) bergerak lebih tinggi terhadap mata uang Amerika untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, meskipun tidak ada tindak lanjut dan masih berada dalam jarak yang cukup dekat dengan level terendah tahun berjalan yang disentuh pada awal minggu ini. Para pejabat Jepang memperingatkan agar tidak melakukan pergerakan yang cepat dan spekulatif di bursa Valas, yang memicu spekulasi tentang kemungkinan intervensi untuk mempertahankan mata uang domestik. Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor kunci yang memberikan dukungan pada JPY. Meskipun demikian, data sementara pemerintah menunjukkan bahwa ekonomi Jepang secara tidak terduga mengalami kontraksi lagi selama kuartal keempat, mengkonfirmasi resesi teknis dan meningkatkan ketidakpastian terkait kemungkinan waktu kapan Bank of Japan (BoJ) akan keluar dari kebijakan suku bunga negatif. Hal ini, bersama dengan tanda-tanda stabilitas di pasar ekuitas, membatasi pergerakan apresiasi yang berarti untuk JPY. Di sisi lain, Dolar AS (USD) mungkin akan terus mendapatkan dukungan dari meningkatnya penerimaan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pertaruhan ini semakin ditegaskan oleh angka inflasi konsumen AS yang lebih tinggi dari prakiraan yang dirilis pada hari Selasa, yang muncul di atas data optimis yang menunjukkan bahwa ekonomi dalam kondisi yang baik. Sementara itu, pandangan hawkish mendukung kenaikan USD dan akan berkontribusi lebih lanjut untuk membatasi kenaikan pasangan USD/JPY. Para pedagang saat ini melihat data ekonomi AS, yang menyoroti angka Penjualan Ritel bulanan, untuk peluang jangka pendek. Intisari Penggerak Pasar Harian: Yen Jepang Pulih Lebih Jauh dari Level Terendah Tahun Berjalan di Tengah Kekhawatiran akan Intervensi Diplomat mata uang utama Jepang, Masato Kanda, mengatakan pada hari Rabu bahwa negara tersebut akan mengambil tindakan yang tepat pada valas jika diperlukan, yang terlihat memberikan dukungan pada Yen Jepang. Data sementara yang dirilis pada hari Kamis ini menunjukkan bahwa PDB Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,4% selama periode Oktober-Desember, meleset jauh dari ekspektasi pasar untuk pertumbuhan 1,4%. Hal ini terjadi di atas kemerosotan kuartal sebelumnya sebesar 3,3%, mengkonfirmasi resesi teknikal dan meningkatkan ketidakpastian mengenai rencana Bank of Japan untuk keluar dari kebijakan ultra-mudah di tahun ini. Selain itu, pemulihan semalam di pasar ekuitas AS dapat berkontribusi untuk membatasi safe-haven JPY, yang, bersama dengan bullish Dolar AS, akan membatasi pelemahan pasangan USD/JPY. Data inflasi AS untuk bulan Januari yang dirilis pada hari Selasa mendorong kembali ekspektasi penurunan suku bunga pertama oleh Federal Reserve ke pertengahan tahun dan seharusnya mendukung USD. Fed funds futures telah memprakirakan penurunan suku bunga pada bulan Maret dan melihat peluang hampir 80% untuk pelonggaran pada pertemuan bulan Juni, dan sekitar tiga kali penurunan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada akhir tahun ini. Angka-angka Penjualan Ritel AS untuk bulan Januari akan dirilis pada sesi Amerika Utara, dengan estimasi konsensus menunjukkan penurunan sebesar 0,1% dibandingkan dengan angka yang sama pada bulan lalu. Agenda ekonomi AS hari Kamis juga menampilkan Indeks Manufaktur Empire State, Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan dan data Produksi Industri. Analisis Teknis: USD/JPY Kembali Mendekati 150,00, Potensi Penurunan Tampak Terbatas Dari perspektif teknis, pasangan USD/JPY dapat menemukan beberapa support di dekat level psikologis 150,00. Beberapa aksi jual lanjutan berpotensi menyeret harga spot ini lebih jauh ke area 149,65-149,60 menuju area 149,25-149,20 dan angka bulat 149,00. Yang terakhir ini akan bertindak sebagai titik penting utama, yang jika ditembus dengan pasti dapat mendorong beberapa penjualan teknikal dan membuka jalan untuk beberapa penurunan korektif yang signifikan. Di sisi lain, puncak multi-bulan, di sekitar area 150,85-150,90, yang disentuh pada hari Selasa, saat ini tampaknya bertindak sebagai rintangan terdekat. Kekuatan yang berkelanjutan di luar itu dapat mengangkat pasangan USD/JPY lebih jauh menuju rintangan perantara 151,45 dalam perjalanan ke lingkungan 152,00, atau puncak multi-dekade yang ditetapkan pada Oktober 2022 dan diuji ulang pada November 2023. Harga Yen Jepang Hari Ini Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan nilai tukar Yen Jepang (JPY) terhadap mata uang utama lainnya hari ini. Yen Jepang adalah yang terlemah terhadap Dolar AS.   USD EUR GBP CAD AUD JPY NZD CHF USD   0.04% 0.03% 0.05% 0.31% -0.21% 0.15% 0.05% EUR -0.04%   -0.02% 0.01% 0.26% -0.25% 0.11% 0.02% GBP -0.03% 0.00%   0.01% 0.26% -0.25% 0.11% 0.02% CAD -0.05% 0.00% -0.01%   0.25% -0.25% 0.10% 0.01% AUD -0.29% -0.26% -0.26% -0.26%   -0.52% -0.16% -0.24% JPY 0.21% 0.26% 0.23% 0.26% 0.50%   0.36% 0.27% NZD -0.15% -0.10% -0.11% -0.10% 0.15% -0.35%   -0.09% CHF -0.05% -0.01% -0.02% 0.00% 0.25% -0.26% 0.09%   Heat Map menunjukkan persentase perubahan mata uang utama terhadap satu sama lain. Mata uang dasar dipilih dari kolom kiri, sedangkan mata uang pembanding dipilih dari baris atas. Sebagai contoh, jika Anda memilih Euro...

Market Forecast
15/02/2024

Harga Emas Tetap Tertekan di Tengah Meredanya Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed

Harga Emas masih berada di bawah tekanan karena data IHK AS yang persisten mengindikasikan suku bunga akan tetap tinggi. Meningkatnya biaya sewa dan perawatan kesehatan mendorong tekanan harga dalam perekonomian AS. Dolar AS melanjutkan kenaikannya di tengah sentimen penghindaran risiko di pasar, yang semakin membebani Emas. Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan penurunan lima hari berturut-turutnya pada hari Rabu karena data inflasi Amerika Serikat yang panas mengindikasikan Federal Reserve (The Fed) akan menahan diri dari menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter di bulan Mei. Biaya peluang dalam memegang aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas, telah meningkat karena The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di tingkat saat ini untuk jangka waktu yang lebih lama. Tidak adanya bukti yang memastikan kembalinya inflasi ke target 2% telah memperkuat kebutuhan untuk mempertahankan narasi hawkish pada suku bunga. Para pengambil kebijakan The Fed diprakirakan tidak akan menurunkan suku bunga utama sampai mereka melihat tekanan harga berkurang dalam jangka waktu yang cukup lama. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS tumbuh lebih cepat dari ekspektasi pasar karena kenaikan biaya sewa dan perawatan kesehatan. Bertentangan dengan aksi pasar, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan ada kemajuan dalam perang melawan inflasi yang persisten meskipun harga sewa melonjak. Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Terekspos Lebih Banyak Penurunan Harga Emas turun menuju terendah dua bulan di sekitar $1.975 karena data inflasi Amerika Serikat yang persisten pada bulan Januari telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan kebijakan moneter bulan Mei. Fedwatch tool dari CME sekarang menunjukkan bahwa para pedagang melihat peluang 38% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Mei, yang hampir 50% sebelum rilis data inflasi AS. Pada hari Selasa, Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa inflasi inti terus naik 3,9%, sedangkan inflasi umum tumbuh dengan laju moderat 3,1% dibandingkan ekspektasi 2,9%. The Fed umumnya mempertimbangkan data inflasi inti untuk menyiapkan pernyataan kebijakan moneter, dan tekanan harga yang kuat sudah cukup bagi para pengambil kebijakan The Fed untuk mempertahankan retorika hawkish mereka. Saat ini, ekspektasi penurunan suku bunga telah bergeser ke pertemuan kebijakan moneter bulan Juni karena tekanan harga yang persisten akan memungkinkan para pengambil kebijakan The Fed untuk menekankan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50% untuk jangka waktu yang lebih lama. Keputusan suku bunga diprakirakan tidak akan berubah pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) telah mencapai tertinggi baru tiga minggu di 104,90 di tengah sentimen suram di pasar. Dolar AS menarik arus masuk asing yang lebih tinggi jika The Fed mempertahankan sikap yang bersifat membatasi. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun telah terkoreksi sedikit ke 4,29% di sesi London pada hari Rabu tetapi masih hampir mencapai tertinggi 3% pada minggu ini. Ke depan, para pelaku pasar akan fokus pada data Penjualan Ritel bulanan AS untuk bulan Januari, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Para investor mengantisipasi Penjualan Ritel turun 0,1% dibandingkan kenaikan 0,6% di bulan Desember. Hal ini mungkin membebani Dolar AS karena lemahnya penjualan di toko ritel mengindikasikan penurunan belanja rumah tangga. Analisis Teknis: Harga Emas Berosilasi di Bawah $2.000 Harga Emas meraih terendah baru dua bulan di bawah $1.990. Logam mulia mengalami sell-off yang intens setelah menyerahkan support psikologis $2.000. Logam Kuning diprakirakan akan menghadapi lebih banyak penurunan karena penembusan pola grafik Segitiga Simetris tampaknya terkonfirmasi karena formasi bearish yang lebih luas pada hari Selasa. Daya tarik jangka pendek telah berubah menjadi bearish karena Exponential Moving Averages (EMA) 20 dan 50-hari telah menurun. Harga Emas diprakirakan akan menemukan support di dekat EMA 200-hari, yang berada di sekitar $1.970. Relative Strength Index (RSI) 14-periode telah merosot di bawah 40,00 untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat bulan. Kemungkinan penurunan lebih lanjut mungkin terjadi di tengah tidak adanya sinyal oversold dan divergensi.

1 12 13 14 15 16 341