- GBP/USD memangkas penurunan baru-baru ini karena Dolar AS tampaknya melemah.
- Greenback gagal bertahan di wilayah positif karena imbal hasil obligasi AS yang suram.
- Data AS yang lebih lemah memperkuat spekulasi prospek The Fed dovish pada lintasan suku bunga.
- Pound Sterling terhibur ekspektasi BoE akan mempertahankan sikap restriktif.
GBP/USD berupaya memulihkan penurunan yang tercatat di sesi sebelumnya. Pasangan GBP/USD diperdagangkan sedikit lebih tinggi di sekitar 1,2740 selama jam-jam Asia pada hari Jumat. Dolar AS (USD) berusaha menghentikan penurunan beruntunnya sebelum akhir tahun 2023, namun tampaknya kesulitan untuk tetap berada di wilayah positif. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan lebih rendah dari 101,13 pada saat penulisan.
Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) turun setelah membukukan kenaikan pada sesi Kamis. Perkembangan ini penting karena membebani Greenback, dimana investor memprediksi penurunan suku bunga akan segera terjadi. Imbal hasil obligasi bertenor 2-tahun dan 10-tahun ditutup lebih tinggi masing-masing di 4,28% dan 3,84% di sesi sebelumnya. Namun, pada hari Jumat, kedua imbal hasil tersebut masing-masing lebih rendah di 4,27% dan 3,83%, pada saat berita ini dimuat.
Selain itu, data ekonomi AS yang suram, termasuk peningkatan Klaim Pengangguran Awal yang lebih tinggi dari prakiraan dan Penjualan Rumah Tertunda yang datar pada bulan November, mungkin telah membatasi kenaikan Greenback. Data ini memperkuat peluang bagi Federal Reserve (The Fed) AS untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif dalam pengambilan keputusan kebijakan moneternya pada pertemuan-pertemuan mendatang.
Klaim Pengangguran Awal AS untuk pekan yang berakhir pada tanggal 23 Desember naik ke 218 ribu, melebihi ekspektasi pasar 210 ribu. Penjualan Rumah Tertunda (bulanan) datar 0,0% di November dibandingkan ekspektasi 1,0%.
Indeks Manajer Pembelian Chicago untuk bulan Desember akan menjadi data tambahan yang harus diperhatikan pada hari Jumat, memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kondisi perekonomian di wilayah Chicago dan berkontribusi pada penilaian perekonomian AS secara keseluruhan.
Pound Sterling (GBP) tampaknya telah pulih, didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Bank of England (BoE) akan mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif. Di Inggris, inflasi saat ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Group of Seven lainnya.
Namun, proses pengambilan keputusan para pengambil kebijakan BoE merupakan sebuah tantangan, karena mereka menghadapi dilema dalam mengatasi tekanan harga yang tinggi sambil menghadapi risiko ekonomi memasuki resesi teknis karena memburuknya permintaan di pasar domestik. Dinamika ekonomi yang kompleks ini berkontribusi pada volatilitas dan ketidakpastian di pasar mata uang, sehingga mempengaruhi kinerja Pound Inggris (GBP).
Pelaku pasar kemungkinan akan mengamati data Harga Perumahan Nasional Inggris yang disesuaikan secara musiman untuk bulan Desember. Laporan bulanan diprakirakan menunjukkan angka datar 0,0% dibandingkan dengan kenaikan 0,2% di November. Sedangkan angka tahunan bisa mencetak penurunan 1,4% dibandingkan penurunan sebelumnya 2,0%.
level-level teknis GBP/USD
Tinjauan | |
---|---|
Harga terakhir hari ini | 1.2737 |
Perubahan harian hari ini | 0.0004 |
Perubahan harian hari ini % | 0.03 |
Pembukaan harian hari ini | 1.2733 |
Tren | |
---|---|
SMA 20 Harian | 1.2659 |
SMA 50 Harian | 1.2478 |
SMA 100 Harian | 1.2449 |
SMA 200 Harian | 1.2527 |
Level | |
---|---|
Tinggi Harian Sebelumnya | 1.2828 |
Rendah Harian Sebelumnya | 1.2713 |
Tinggi Mingguan Sebelumnya | 1.2762 |
Rendah Mingguan Sebelumnya | 1.2612 |
Tinggi Bulanan Sebelumnya | 1.2733 |
Rendah Bulanan Sebelumnya | 1.2096 |
Fibonacci Harian 38,2% | 1.2757 |
Fibonacci Harian 61,8% | 1.2784 |
Pivot Point Harian S1 | 1.2688 |
Pivot Point Harian S2 | 1.2643 |
Pivot Point Harian S3 | 1.2572 |
Pivot Point Harian R1 | 1.2803 |
Pivot Point Harian R2 | 1.2873 |
Pivot Point Harian R3 | 1.2918 |