Lompat ke konten

Interstellar Group

Sebagai produk trading finansial yang rumit, contract for difference (CFD) memiliki risiko tinggi kerugian cepat yang timbul dari fitur leverage-nya. Sebagian besar akun investor ritel mencatat kehilangan dana dalam kontrak karena perbedaan. Anda harus mempertimbangkan apakah Anda telah mengembangkan pemahaman penuh tentang aturan operasi kontrak untuk perbedaan dan apakah Anda dapat menanggung risiko kehilangan dana yang tinggi.    

Pound Sterling Semakin Jatuh saat Memudarnya Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed Meredam Sentimen Pasar

ISG
Catatan

We recommend that you keep an eye on our market announcements

.right_news

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Pasar
Berita

Informasi keuangan 24 jam dan berita keuangan internasional global

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Sponsor &
Tanggung jawab sosial

InterStellar Group bertujuan untuk menjadikan dirinya sebagai perusahaan tangguh dengan kekuatan untuk memberikan dampak positif pada dunia.
Kami juga berkomitmen untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat, mengakui nilai setiap individu sebagai bagian integral dari komunitas global kami.

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

การสัมนาสดเกี่ยวกับฟอเร็กซ์

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

05

2024-02

Date Icon
2024-02-05
Prakiraan Pasar
Pound Sterling Semakin Jatuh saat Memudarnya Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed Meredam Sentimen Pasar
  • Pound Sterling masih berada di bawah tekanan karena harapan penurunan suku bunga lebih awal The Fed semakin berkurang.
  • Prospek ekonomi Inggris yang buruk dapat memaksa BoE untuk melakukan pelonggaran kebijakan.
  • Para investor menunggu IMP Jasa S&P Global untuk panduan lebih lanjut.

Pound Sterling (GBP) terus menghadapi sentimen pasar yang suram di sesi Eropa pada hari Senin. Pasangan GBP/USD turun tajam karena data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang tangguh pada hari Jumat telah melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret. Data penciptaan lapangan kerja AS yang solid disertai dengan pertumbuhan upah yang di luar dugaan ternyata kuat, memberi sinyal bahwa tekanan inflasi masih berlanjut.

Sementara itu, skenario bagi para pengambil kebijakan Bank of England (BoE) menjadi sangat rumit karena semakin mendalamnya kekhawatiran terhadap resesi teknis pada perekonomian Inggris. Office for National Statistics (ONS) Inggris melaporkan dalam revisi estimasi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga bahwa perekonomian mengalami kontraksi 0,1%. Perekonomian Inggris diprakirakan akan tetap melemah karena suku bunga yang lebih tinggi telah memperparah krisis biaya hidup, sehingga memaksa dunia usaha untuk beroperasi dengan kapasitas yang lebih rendah.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Turun Tajam Sementara Indeks Dolar AS Meraih Tertinggi Baru Tujuh Minggu

  • Pound Sterling jatuh ke terendah hampir tujuh minggu di sekitar 1,2600 karena daya tarik terhadap aset-aset yang beresiko melemah.
  • Prospek aset-aset yang sensitif terhadap risiko telah memburuk karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang optimis memaksa para pedagang untuk mengurangi taruhan penurunan suku bunga Federal Reserve.
  • Data pasar tenaga kerja AS pada bulan Januari menunjukkan tingginya permintaan pekerja dan perusahaan-perusahaan menawarkan pertumbuhan upah yang lebih tinggi untuk mempertahankan pekerja, yang mengindikasikan bahwa dunia usaha mempunyai pesanan yang kuat.
  • Menurut Fedwatch tool dari CME Group, penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret kemungkinan tidak terjadi. Untuk pertemuan kebijakan bulan Mei, para pedagang melihat peluang penurunan suku bunga 25 basis poin (bp) sedikit di atas 57% menjadi 5,00%-5,25%.
  • Pound Sterling berada di bawah tekanan yang parah meskipun Bank of England tampak lebih hawkish terhadap prospek suku bunga dibandingkan The Fed.
  • Para investor berharap kinerja ekonomi yang lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik dapat memaksa para pengambil kebijakan BoE untuk menurunkan suku bunga lebih awal dari prakiraan.
  • Perekonomian Inggris berada di ambang resesi teknis. Perekonomian mengalami kontraksi PDB 0,1% pada kuartal ketiga 2023, dan kinerja yang lemah diprakirakan terjadi pada kuartal terakhir.
  • Tidak adanya pemulihan ekonomi di Inggris akan berdampak signifikan pada pasar tenaga kerja.
  • Dari sembilan Komite Kebijakan Moneter (KKM), pembuat kebijakan BoE Swati Dhingra memberi suara mendukung penurunan suku bunga sebesar 25 bp dalam pertemuan kebijakan moneter minggu lalu. Sebaliknya, pembuat kebijakan Catherine Mann dan Jonathan Haskel mendukung kenaikan suku bunga dengan besaran serupa.
  • Prospek ekonomi Inggris yang rentan mungkin memaksa para pengambil kebijakan BoE untuk bergabung dengan Swati Dhingra dan cenderung menurunkan suku bunga dalam pertemuan-pertemuan mendatang.
  • Ke depannya, para investor akan fokus pada IMP Komposit dan Jasa S&P Global final untuk bulan Januari, yang akan dipublikasikan pada pukul 09:30 GMT (16:30 WIB). Para investor memprakirakan IMP Komposit dan Jasa akan tetap stabil dari angka pendahuluan masing-masing di 52,5 dan 53,8.

Analisis Teknis: Pound Sterling Merosot ke Terendah Hampir Tujuh Minggu di Sekitar 1,2600

GBPUSD
Pound Sterling semakin jatuh ke dekat support penting 1,2600 karena sentimen pasar bearish. Prospek jangka pendek GBP/USD adalah ke bawah karena pasangan mata uang ini telah turun di bawah Exponential Moving Average (EMA) 20-hari dan 50-hari, yang masing-masing berada di sekitar 1,2687 dan 1,2642.

Cable melayang di dekat support horizontal pola grafik Descending Triangle, yang diplot dari terendah 21 Desember di 1,2612, sedangkan garis tren yang mengarah ke bawah berasal dari tertinggi 28 Desember di 1,2827.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode turun menuju 40,00, level yang dapat memberikan dukungan untuk momentum negatif saat ini.

Terbaru
BERITA