- AUD/USD melonjak mendekati 0,7140 setelah RBA mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.
- Pengumuman dari Gubernur RBA Lowe di atas perkiraan 15 bps.
- DXY telah berubah volatil karena rebound dalam dorongan risk-on menurunkan daya tarik safe-haven.
Pasangan AUD/USD telah menarik penawaran beli yang signifikan setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,35%.
Pengumuman dari Gubernur RBA Philip Lowe sejalan dengan ekspektasi. Pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 15 basis poin (bps) di tengah angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang lebih tinggi. Pekan lalu, Biro Statistik Australia melaporkan inflasi Australia tahunan 5,1%, jauh lebih tinggi dari prakiraan 4,6% dan sebelumnya 3,5%.
Dalam kebijakan moneter RBA terbaru, Gubernur Philip Lowe mendiktekan bahwa bank sentral tidak berminat untuk menaikkan suku bunga karena para pembuat kebijakan tidak melihat adanya tekanan harga meskipun ada kenaikan harga minyak dan komoditas lainnya. Namun, angka inflasi Australia baru-baru ini menciptakan kekacauan dalam sentimen pelaku pasar, dan lembaga think tank ekonomi melakukan polling dimana hasilnya kenaikan suku bunga sebesar 15 bps menjadi 0,25%.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) kehilangan aura yang tidak terlalu volatil di sesi Asia karena investor bingung apakah akan mempertahankan aset untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dan menerapkan indikator 'Beli rumor dan Jual fakta'. Bagian berita dari indikator mengindikasikan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada hari Rabu. DXY di bawah 103,50 di tengah rebound dalam impuls risk-on.