- GBP/USD menunjukkan tanda-tanda penurunan karena The Fed telah berubah menjadi sangat hawkish.
- Waller The Fed mendukung kenaikan suku bunga 50 bp sampai The Fed memperbaiki kekacauan inflasi.
- BOE lebih mungkin mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 50 bp dalam kebijakan moneter bulan Juni.
Pasangan GBP/USD telah menyaksikan kemunduran dari level terendah intraday di 1,2600. Sebelumnya, aset tersebut menyaksikan penurunan tajam setelah tergelincir di bawah 1,2641 karena indeks dolar AS (DXY) menunjukkan aksi pembelian kuat dalam perdagangan pembukaannya.
Para investor menggelontorkan likuiditas lagi ke greenback atas beberapa komentar hawkish dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller. Dalam pidatonya di Institute for Monetary and Financial Stability, pengambil kebijakan The Fed mendiktekan bahwa The Fed harus melanjutkan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bp) dalam setiap pertemuan kebijakan moneternya hingga saat ia menemukan penurunan substansial dalam suku bunga. Komentar itu telah membuat takut komunitas investasi karena pengumuman kenaikan suku bunga yang lebih jumbo oleh The Fed dapat mempercepat kekhawatiran atas resesi.
Di sisi dolar, DXY menahan diri di atas 101,60 setelah mencapai level tertinggi 101,76. Aset ini naik lebih tinggi di tengah ketidakpastian atas rilis Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Perkiraan awal untuk katalis ekonomi adalah 320 ribu terhadap data sebelumnya 428 ribu.
Di sisi pound , tekanan inflasi yang meningkat berdampak pada pendapatan riil rumah tangga di Inggris. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan telah naik di atas 9%. Kekacauan inflasi di Inggris menuntut respons efisien yang cepat dari Bank of England (BOE). Menurut perkiraan pasar, kenaikan suku bunga sebesar 50 bp akan segera terjadi.