- USD/JPY telah memangkas penurunan sebelumnya dan mengincar uji tertinggi multi-dekade yang dicapai sebelumnya pekan ini di dekat 134,50.
- Penguatan yen, setelah pernyataan bersama pemerintah Jepang/BoJ soal kekhawatiran terhadap pelemahan mata uang, ternyata berumur pendek.
- Karena imbal hasil AS naik setelah IHK AS yang lebih panas dari perkiraan, USD/JPY tetap berisiko naik lebih jauh.
Penguatan yen sebelumnya yang pada satu titik membuat mata uang pulih sebanyak 0,7% pada hari ini terhadap dolar AS setelah pemerintah Jepang dan bank sentral mengeluarkan pernyataan bersama, yang jarang terjadi, mengungkapkan kekhawatiran terhadap pelemahan yen baru-baru ini, ternyata terbukti berumur pendek. USD/JPY hampir kembali datar hari ini dan diperdagangkan dengan nyaman di atas level 134,00, tidak jauh dari tertinggi multi-dekade yang dicapai dekat-134,50 sebelumnya minggu ini.
Data Inflasi Harga Konsumen AS yang lebih panas dari yang diperkirakann dimana tingkat inflasi utama YoY mencapai tertinggi baru empat dekade pada bulan Mei dan penurunan yang lebih kecil dari yang diperkirakan pada tingkat YoY dalam tekanan harga inti telah mengakibatkan pasar membangun kembali beberapa taruhan pengetatan The Fed, mendorong imbal hasil AS lebih tinggi. USD/JPY, terutama setelah komentar baru-baru ini dari BoJ, yang memperkuat kebijakan dovish suku bunga negatif dan kontrol kurva imbal hasil, sensitif terhadap pelebaran perbedaan suku bunga AS/Jepang.
Meskipun diplomat mata uang terkemuka Jepang Masato Kanda pada hari Jumat mengatakan kepada pers Jepang bahwa pemerintah akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari pergerakan pasar mata uang yang tidak teratur, petunjuk terhadap intervensi FX langsung (yaitu pembelian JPY), USD/JPY tetap berisiko mencapai tertinggi baru multi-dekade sebelum minggu ini berakhir. Fokus utama minggu depan adalah pada pengumuman kebijakan The Fed pada hari Rabu.