- USD/JPY diperkirakan akan mengalami aksi jual mundur di tengah pelemahan yang lebih luas di DXY.
- Investor mulai mengabaikan ketidakpastian atas keputusan kenaikan suku bunga oleh The Fed.
- Inflasi Tokyo telah jatuh ke 2,4% versus perkiraan 2,7% dan 2,5% sebelumnya.
USD/JPY telah mengalami rebound yang tidak dapat diandalkan setelah mencapai level terendah intraday di 126,67 di sesi Asia. Aset telah diperdagangkan dalam kisaran yang ditentukan sejak Selasa dan diperkirakan akan melanjutkan kontraksi volatilitasnya di tengah tidak tersedianya peristiwa ekonomi yang signifikan di sesi hari ini. Mempertimbangkan pelemahan yang sedang berlangsung dalam greenback pada catatan yang lebih luas, aset tersebut dapat segera menemukan penawaran jual dan akan melanjutkan perjalanan penurunannya. Aset berosilasi di sekitar support kritis 127,00.
Memudarnya kekhawatiran kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di pasar global telah membawa aksi jual ekstrim dalam indeks dolar AS (DXY). DXY telah mencetak terendah baru bulanan di 101,43 dan pelaku pasar bertaruh atas lebih banyak kelemahan pada angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang suram. Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan angka PDB tahunan sebesar -1,5%, lebih rendah dari perkiraan -1,3% dan angka sebelumnya -1,4%.
Di sisi yen Jepang, Biro Statistik Jepang telah merilis Tokyo indeks Harga Konsumen (IHK) di 2,4%, lebih rendah dari perkiraan 2,7% dan angka sebelumnya 2,5%. Pemerintah Jepang mengkhawatirkan tekanan harga yang berlabuh. Menanggapi hal itu, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda berkomentar bahwa kenaikan harga harus dibarengi dengan kenaikan upah untuk mempertahankan inflasi pada tingkat yang diinginkan.